• News

Pesawat Alaska yang Hilang Ditemukan dengan 10 Orang di Dalamnya Diduga Tewas

Tri Umardini | Minggu, 09/02/2025 01:05 WIB
Pesawat Alaska yang Hilang Ditemukan dengan 10 Orang di Dalamnya Diduga Tewas Personel Penjaga Pantai AS memeriksa reruntuhan pesawat komuter kecil di Alaska barat, Amerika Serikat, pada 7 Februari 2025. (FOTO: AP)

JAKARTA - Kecelakaan mematikan tersebut merupakan bencana penerbangan ketiga di AS dalam waktu kurang dari seminggu.

Bangkai pesawat kecil yang hilang di Amerika Serikat dengan 10 orang di dalamnya telah ditemukan tanpa ada yang selamat, kata pihak berwenang.

Penjaga Pantai Amerika Serikat di Alaska mengatakan pada hari Jumat (7/2/2025) bahwa mereka telah menemukan reruntuhan pesawat di dekat Nome, sekitar 885 kilometer (550 mil) barat laut Anchorage.

Juru bicara Penjaga Pantai Mike Salerno mengatakan dalam konferensi pers bahwa dua personelnya sudah cukup dekat dengan reruntuhan kapal dan melihat tiga mayat di dalamnya.

“Sayangnya, kecelakaan itu tampaknya tidak dapat diselamatkan,” kata Salerno.

Gubernur Alaska Mike Dunleavy mengatakan dia dan istrinya “patah hati”.

“Doa kami menyertai keluarga, sahabat, dan masyarakat yang berduka atas tragedi ini,” kata Dunleavy di X.

“Kami berterima kasih kepada tim pencari yang bekerja keras untuk menemukan pesawat tersebut. Saya meminta semua warga Alaska untuk mendoakan mereka yang terkena dampak.”

Senator Lisa Murkowski, yang mewakili Alaska, juga mengungkapkan kesedihannya mendengar berita tersebut.

Alaska adalah kota kecil yang besar. Saat tragedi terjadi, kami tidak pernah jauh dari warga Alaska yang terkena dampak langsung. Namun, itu juga berarti kami bersatu sebagai komunitas untuk berduka dan pulih,” kata Murkowski di X.

Pesawat Cessna 208B Grand Caravan yang dioperasikan swasta yang membawa sembilan penumpang dan satu pilot hilang pada Kamis sore saat dalam perjalanan dari Unalakleet ke Nome.

Lokasi terakhir pesawat itu diketahui berada di hamparan perairan sekitar 50 kilometer (30 mil) di tenggara Nome.

Kecelakaan itu merupakan bencana penerbangan ketiga di AS dalam waktu kurang dari seminggu.

Pada tanggal 28 Januari, sebuah pesawat jet komersial regional bertabrakan di udara dengan sebuah helikopter tentara AS di dekat Washington DC, menewaskan 67 orang.

Dua hari kemudian, sebuah pesawat transportasi medis jatuh di kawasan ramai Philadelphia, menewaskan enam orang di dalamnya dan satu orang di darat. (*)