Katakini.com - Bulan Ramadan bukan hanya bulan yang penuh berkah bagi umat Islam, tetapi juga menjadi saksi atas wafatnya beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki peran besar dalam sejarah Islam.
Di antara para sahabat yang meninggal di bulan suci ini adalah Ali bin Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muttalib, dan Aisyah binti Abu Bakar. Ketiganya memiliki kisah perjuangan yang luar biasa dalam membela Islam serta kedekatan yang istimewa dengan Rasulullah.
Ali bin Abi Thalib, sebagai khalifah keempat, mengalami peristiwa tragis di bulan Ramadan ketika beliau ditikam saat sedang melaksanakan shalat Subuh. Hamzah bin Abdul Muttalib, paman Nabi yang dikenal sebagai "Singa Allah," gugur dalam Perang Uhud yang terjadi pada bulan Ramadan tahun 3 Hijriah.
Sementara itu, Aisyah binti Abu Bakar, istri Nabi yang dikenal karena kecerdasannya dalam meriwayatkan hadis, menghembuskan napas terakhirnya juga di bulan yang penuh kemuliaan ini.
Berikut tiga sahabat yang wafat di bulan Ramadan:
Ali bin Abi Thalib adalah sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW yang dikenal karena keberaniannya dalam jihad dan kebijaksanaannya dalam memimpin umat.
Beliau wafat setelah ditikam oleh seorang Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam saat sedang sujud dalam shalat Subuh di Masjid Kufah.
Luka parah yang dideritanya menyebabkan beliau wafat dua hari kemudian. Sebelum meninggal, Ali berpesan kepada keluarganya untuk tetap menjaga persatuan dan menghindari perpecahan di kalangan umat Islam.
Hamzah adalah paman dan saudara sepersusuan Nabi yang sangat dekat dengan beliau. Dikenal dengan julukan "Asadullah" (Singa Allah), Hamzah adalah pejuang yang gagah berani dalam membela Islam.
Dalam Perang Uhud, ia gugur setelah dibunuh oleh Wahsyi bin Harb, seorang budak yang diperintahkan oleh Hindun binti Utbah untuk membalas dendam atas kematian ayahnya di Perang Badar.
Setelah wafatnya, jasad Hamzah dimutilasi oleh Hindun, yang kemudian bertobat dan masuk Islam di kemudian hari.
Aisyah merupakan istri Nabi Muhammad SAW yang memiliki peran besar dalam menyebarkan ilmu Islam, terutama melalui hadis-hadis yang diriwayatkannya. Ia dikenal sebagai perempuan yang cerdas, fasih berbicara, dan memiliki wawasan luas tentang syariat Islam.
Menjelang akhir hayatnya, Aisyah jatuh sakit dan akhirnya wafat pada 17 Ramadan 58 H. Sesuai dengan wasiatnya, ia dimakamkan di Pemakaman Baqi` di Madinah tanpa prosesi yang berlebihan.