• News

Pentagon Meminta Opsi Militer untuk Mengakses Terusan Panama

Yati Maulana | Sabtu, 15/03/2025 23:05 WIB
Pentagon Meminta Opsi Militer untuk Mengakses Terusan Panama Sebuah kapal kargo berlayar melalui Terusan Panama di sebelah pintu masuk Pelabuhan Balboa, di Kota Panama, Panama, 13 Maret 2025. REUTERS

WASHINGTON - Militer AS harus berupaya menyediakan opsi untuk memastikan Amerika Serikat memiliki akses penuh ke Terusan Panama, dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters.

Presiden Donald Trump telah berulang kali mengatakan bahwa ia ingin "merebut kembali" Terusan Panama, yang terletak di bagian tersempit dari tanah genting antara Amerika Utara dan Selatan.

Terusan Panama dianggap sebagai salah satu jalur air paling strategis di dunia. Tetapi ia belum memberikan rincian tentang bagaimana ia akan melakukannya, atau apakah tindakan militer mungkin diperlukan.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sebuah dokumen, yang digambarkan sebagai pedoman keamanan nasional sementara oleh pemerintahan baru, meminta militer untuk mempertimbangkan opsi militer guna menjaga akses ke Terusan Panama.

Seorang pejabat kedua mengatakan militer AS memiliki beragam opsi potensial untuk menjaga akses, termasuk memastikan kemitraan yang erat dengan militer Panama.

Pentagon terakhir kali menerbitkan Strategi Pertahanan Nasional pada tahun 2022, sebuah dokumen yang menjabarkan prioritas bagi militer.

Sebuah dokumen sementara menetapkan panduan kebijakan yang luas, seperti yang telah dilakukan perintah eksekutif dan pernyataan publik Trump, sebelum dokumen kebijakan yang lebih matang seperti NDS formal.

Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Dokumen sementara tersebut pertama kali dilaporkan oleh CNN. NBC News sebelumnya pada hari Kamis melaporkan bahwa Gedung Putih telah memerintahkan Pentagon untuk membuat opsi untuk Terusan Panama.

Trump telah menegaskan bahwa AS perlu mengambil kembali terusan tersebut karena Tiongkok mengendalikannya dan dapat menggunakan jalur air tersebut untuk melemahkan kepentingan Amerika.

Dalam pidato pelantikannya pada bulan Januari, Trump mengulangi tuduhan bahwa Panama telah mengingkari janji yang dibuatnya untuk pengalihan terakhir terusan tersebut pada tahun 1999.

Setiap langkah oleh kekuatan asing untuk mengambil terusan tersebut dengan paksa hampir pasti akan melanggar hukum internasional.

AS dan Panama terikat perjanjian untuk mempertahankan terusan tersebut dari segala ancaman terhadap kenetralannya dan diizinkan untuk mengambil tindakan sepihak untuk melakukannya.

AS memperoleh hak untuk membangun dan mengoperasikan terusan tersebut pada awal abad ke-20. Dalam sebuah perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1979, selama pemerintahan Presiden Demokrat Jimmy Carter, AS setuju untuk menyerahkan kendali terusan tersebut kepada Panama pada akhir tahun 1999.