JAKARTA - Cegukan merupakan kondisi umum yang bisa dialami siapa saja, dari bayi hingga orang dewasa. Meskipun sering kali dianggap sepele, cegukan yang muncul tiba-tiba bisa terasa mengganggu, apalagi jika terjadi di tengah-tengah aktivitas penting seperti berbicara, makan, atau presentasi.
Cegukan biasanya ditandai dengan suara “hik” yang muncul berulang secara tidak disengaja akibat kontraksi mendadak pada diafragma. Dalam kebanyakan kasus, cegukan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit.
Terkadang cegukan disebabkan oleh hal sederhana, tapi dalam kasus yang lebih jarang, bisa menjadi pertanda adanya gangguan pada sistem saraf atau pencernaan.
Berikut ini lima penyebab umum cegukan yang perlu kamu ketahui agar bisa lebih waspada dan mengetahui cara menghindarinya:
Menyantap makanan dalam jumlah besar dengan cepat bisa menyebabkan perut membesar secara tiba-tiba. Tekanan pada diafragma akibat perut yang mengembang dapat memicu cegukan. Selain itu, udara yang ikut tertelan saat makan tergesa-gesa juga berkontribusi pada gangguan ini.
Minuman yang mengandung karbonasi seperti soda atau bir bisa menghasilkan gas yang menumpuk di lambung. Gas ini dapat mendorong diafragma dan menyebabkan kontraksi mendadak, sehingga muncul cegukan. Alkohol juga dapat mengiritasi saraf yang mengontrol diafragma.
Mengonsumsi makanan atau minuman panas dan langsung diikuti oleh yang dingin (atau sebaliknya) bisa menyebabkan tubuh mengalami “kaget suhu”. Reaksi ini bisa membuat otot diafragma berkontraksi secara tidak terkontrol, memicu terjadinya cegukan.
Tak hanya faktor fisik, cegukan juga bisa dipicu oleh kondisi emosional. Saat seseorang mengalami stres atau cemas berlebihan, tubuh merespons melalui berbagai cara, salah satunya gangguan pada pola napas dan diafragma. Inilah mengapa sebagian orang mengalami cegukan saat gugup atau terlalu gembira.
Dalam kasus tertentu, cegukan yang berlangsung lama bisa disebabkan oleh iritasi pada saraf frenikus atau vagus—dua saraf utama yang berhubungan dengan fungsi diafragma. Penyebabnya bisa berupa refluks asam lambung, radang tenggorokan, atau bahkan gangguan pada telinga