Katakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meluncurkan tiga varietas unggul kentang industri. Ketiga varietas tersebut yakni Medians, Ventury Agrihorti, dan Golden Agrihorti.
"Harapan saya, ke depan kebutuhan bahan baku kentang industri dapat dipenuhi dari dalam negeri, dan peran Balitbangtan sangat penting dalam menghasilkan inovasi teknologi mutakhir dalam komoditas kentang industri," kata Syahrul dalam Gelar Teknologi Kentang Industri di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Lembang, Jawa Barat, Rabu (3/11).
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat yang secara massif turut mendorong sektor pertanian di Jawa Barat, dimana sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu terus tumbuh selama pandemi Covid-19.
"Ini sampai 7 persen lebih, itu terdongkraknya antara lain oleh petani milenial, juga didukung dengan semangatnya para Bupati dan Walikota di Jabar oleh pertanian itu sendiri," jelasnya.
Sementara, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menjelaskan berdasar penggunaannya, kentang dibagi menjadi kentang sayur dankentang industri, dan industri besar pengolahan kentang memerlukan bahan baku tidak kurang dari 100 ton per hari.
"Sehingga potensi pengembangan kentang industri sangat tinggi," ujarnya.
Fadjry menambahkan bahwa Balitbangtan telah melepas 33 varietas kentang, 11 diantaranya adalah varietas kentang industri. "Secara nasional, kontribusi Balitbangtan terhadap luas areal kentang di Indonesia mencapai 60 persen, dan semuanya dimulai dari Balitsa ini," ungkap Fadjry
Gelar Teknologi Kentang Industri ini diselenggarakan untuk mengenalkan potensi kentang industry yang telah dihasilkan Balitbangtan dan mengakselerasi pengembangan secara luas ke depan.
"Kegiatan Gelar Teknologi Kentang 2021 ini memiliki arti yang sangat penting untuk akselerasi hilirisasi teknologi inovatif langsung kepada petani pengguna, pelaku agribisnis, pengambil kebijakan, akademisi dan masyarakat luas," tambah Fadjry.
Salah satu varietas kentang yang diluncurkan, yaitu Medians telah digunakan oleh mitra, dan dibudidayakan di sentra-sentra kentang di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bahkan, telah dimanfaatkan dan diolah menjadi keripik dan telah diekspor ke beberapa negara.
Industri besar olahan kentang memerlukan bahan baku tidak kurang dari 100 ton per hari. Hal ini memberikan peluang bagi para petani dalam menyediakan bahan baku segar kentang industri.
Saat ini, luas areal tanam kentang mencapai 160.000 hektare, yang tersebar di 12 Provinsi dengan produktivitas rata-rata 15-17 ton per hektare.