JAKARTA - Dampak dari pemanasan global yang menyebabkan menyusutnya es laut Arktik, memaksa sekelompok Paus Orca memperluas tempat berburu mereka jauh ke Utara.
Di Norwegia utara, sekawanan besar burung camar berputar-putar di atas fjord Arktik, menandakan kehadiran sekelompok pemangsa yang tidak biasa di air di bawah.
"Paus pembunuh memperluas tempat berburu mereka lebih jauh ke utara dan menghabiskan lebih banyak waktu di perairan kutub," kata para ilmuwan AS dilansir dari CNA pada Jumat 17/12.
Ketika AFP mengunjungi fjord Skjervoy yang luas di Samudra Arktik, 70 hingga 80 paus pembunuh terlihat berkumpul, dan mereka sedang belajar beradaptasi dengan perairan Samudra Arktik yang baru meleleh.
Paus Orca termasuk dalam keluarga lumba-lumba yang memiliki corak hitam dan putih yang sangat ikonik. Pejantan dari mamalia tersebut dapat tumbuh hingga delapan meter panjangnya dan berat hingga 6 ton.
"Melalui survei akustik, kami telah mendeteksi orca di Laut Barents pada November antara Svalbard dan Franz Josef Land, jadi mereka jelas mengikuti tepi es," kata Marie-Anne Blanchet dari Institut Kutub Norwegia kepada AFP.
Paus pembunuh memiliki populasi di dunia sebanyak 50.000, dan dapat ditemukan di hampir semua laut dunia. Mereka memakan mangsa Arktik seperti paus beluga dan, kemungkinan besar, beberapa spesies anjing laut.
Mamalia raksasa tersebut dikenal sebagai puncak rantai makanan, dan berisiko menciptakan "ketidakseimbangan ekologis" di Kutub Utara dengan memangsa spesies yang terancam punah, menurut sebuah studi Universitas Washington.