JAKARTA - Seruit merupakan kuliner khas Lampung. Seruit berasal dari kata “nyeruit” yang bermakna melakukan kegiatan bersama-sama.
Seperti kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya, Lampung juga merupakan masyarakat yang senang bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga maupun tetangga.
Mereka biasanya berkumpul dalam acara adat, keagamaan, maupun acara pesta pernikahan. Hidangan yang dimakan pada kegiatan seperti itulah yang disebut Seruit.
Lampung memiliki dua masayarakat adat, yaitu Lampung Sai Batin dan Lampun Pepadun. Bagi masyarakat Lampung Pepadun, Seruit adalah makanan pokok.
Pada dasarnya, Seruit merupakan jenis olahan yang terdiri dari sambal – sebagai bagian utama, yang dicampur dengan ikan bakar berjenis ikan sungai seperti belida, layis, baung, seluang, dan lain sebagainya, ditambah dengan bagian dalam timun, terong bakar atau goreng serta tempoyak, yaitu durian yang telah difermentasi.
Seluruh bahan tersebut diaduk dengan rata dan kalis dengan sedikit guyuran kuah pindang ikan Baung/Patin.
Setelah kental, olahan seruit siap dihidangkan. Jangan lupa hidangan pendamping seperti pepes ikan, tahu/tempe goreng, gulai taboh khas Lampung dan aneka jenis lalapan mentah maupun yang telah direbus harus bersanding dengan olahan Seruit.
Beberapa tahapan penting dalam pembuatan Seruit Lampung, yang pertama adalah menyiapkan ikan, kemudian menyiapkan bumbu-bumbu yang akan dihaluskan.
Setelah itu haluskan bumbu masakan seruit berupa jahe, kunyit, garam, dan bawang putih. Lumuri ikan dengan bumbu yang telah dihaluskan itu. Selanjutnya, ikan yang sudah dibumbui kemudian dibakar atau digoreng.
Jika ikan telah setengah matang, olesi dengan kecap manis dan campurkan bumbu dari garam, bawang putih, dan ketumbar. Lalu, tambahkan sambal khas Lampung dengan campuran cabai rawit, cabai merah, rampai, terasi bakar, micin yang ditumbuk hingga halus. Tidak butuh waktu terlalu lama, Seruit Lampung pun siap dihidangkan.
Seperti telah disebutkan, seruit disajikan dengan tempoyak yang berasal dari durian yang difermentasi.
Tapi, jangan menganggap jika rasa durian yang disajikan terasa legit ya! Karena setelah difermentasi, rasa durian akan berubah sedikit masam.
Dengan paduan berbagai bahan dan bumbu seperti itu, Seruit memiliki memiliki cita rasa asam, pedas dan gurih yang sulit dilupakan. Bagi yang suka berwisata kuliner makanan khas ini sangat direkomendasikan.
Minuman segar yang biasanya disajikan setelah menyantap seruit yang pedas dan nikmat ini, adalah minuman khas setempat bernama Serbat. Minuman khas Lampung yang satu ini cocok sekali untuk membantu meredakan rasa pedas yang ditinggalkan Seruit.
Minuman Serbat berbahan dasar mangga kweni. Cara pembuatannya, mangga kweni diserut kecil-kecil dan di campur dengan air sirup atau air gula, bisa juga dengan menambahkan susu kental manis dan es batu sebagai pelengkap rasa.
Berikut resep membuat Seruit:
Bahan ikan:
2 ekor ikan patin (ikan jenis lain juga bisa)
1/2 sdt garam
1 buah jeruk nipis
1 ruas kunyit
1 siung bawang putih
1 sdt garam
Bahan sambal:
2 sdm mangga muda
2 sdm tempoyak
3 buah cabai keriting
5 buah cabai rawit
1 buah tomat
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
1 cm terasi
1 sdm perasan jeruk nipis
garam dan gula secukupnya
Cara Membuat:
1. Cuci bersih ikan, lumuri dengan garam dan jeruk nipis. Biarkan selama 10 menit. Bilas bersih.
Haluskan bawang putih, kunyit dan garam. Lumuri ikan dengan bumbu, diamkan selama 15 menit.
2. Goreng ikan hingga matang dan renyah, angkat dan tiriskan.
3. Haluskan bahan sambal kecuali perasan jeruk nipis dan mangga muda, cukup cincang kecil.
4. Tumis hingga matang, tes rasa, jika sudah pas, angkat. Beri perasan jeruk nipis.
5. Sajikan ikan goreng dengan sambal. Seruit siap dinikmati dengan nasi hangat. (*)