• Gaya Hidup

Kue Ku Jajanan Tradisional, Berasal dari Budaya Tionghoa Melambangkan Panjang Umur

Tri Umardini | Kamis, 07/04/2022 06:01 WIB
Kue Ku Jajanan Tradisional, Berasal dari Budaya Tionghoa Melambangkan Panjang Umur Kue Ku atau Kue Thok, jajanan tradisional berasal dari Tiongkok. (FOTO: SAJIAN SEDAP)

JAKARTA - Kue Ku merupakan jajanan tradisional berbentuk mirip cangkang kura-kura. Teksturnya yang kenyal makin menghidupkan kenangan lama tentang masa kecil.

Isian Kue Ku biasanya adalah kacang hijau lembut. Manis, gurih, dan kenyal!

Kue Ku biasa disebut juga Kue Thok. Meski dominasi Kue Ku berwarna merah namun kini banyak juga Kue Ku dengan aneka warna-warni yang lucu dan memikat hati.

Dikutip dari berbagai sumber, Kue Ku atau Kue Thok berasal dari budaya Tionghoa.

Di Tiongkok, Kue Thok atau Kue Ku kerap disebut sebagai ang ku kueh atau kue kura-kura merah.

Hal ini merujuk pada cetakan Kue Ku yang memang menyerupai cangkang kura-kura.

Sementara warna merah, merujuk pada warna kue ku yang identik dengan warna tersebut. Selain itu, kata `ang` pada ang kue kueh sendiri berarti merah.

Melambangkan Panjang Umur

Menariknya lagi, bentuk cetakan seperti cangkang kura-kura, hingga membuat Kue Thok disebut sebagai kue kura-kura merah bukan kesengajaan.

Lebih dari itu, ada makna tersembunyi di baliknya. Dalam tradisi Tionghoa, khususnya Hokkien, kura-kura kerap dianggap sebagai lambang panjang umur dan kemakmuran.

Lebih lanjut, Kue Ku atau Kue Thok ini juga identik dengan hidangan andalan saat Imlek.

Hal ini kembali pada keyakinan jika kue ini dapat membawa panjang umur, lantaran bentuknya serupa kura-kura.

Secara usia, kura-kura memang mampu hidup selama 80-100 tahun. Dengan menyajikan Kue Ku ini saat sembahyang, masyarakat Tionghoa berharap bisa mendapatkan umur panjang sekaligus hidup sehat.

Jadi Makanan Tradisional Indonesia

Seiring berjalannya waktu, Kue Ku ini pun bisa dijumpai dan dimakan kapan saja.

Bahkan kini menjadi jajan pasar yang bisa ditemui di mana-mana, termasuk di acara hajatan macam khitanan, kawinan maupun kenduri.

Adapun sebutan Kue Thok di Indonesia, khususnya di Jawa, merujuk pada proses pembuatan kue ini.

Jajanan tradisional tersebut perlu diketok dengan sangat keras agar keluar dari cetakan. Hal ini karena bahan dasar tepung ketan yang digunakan bertekstur lengket, sehingga perlu agar keras mengeluarkannya dari cetakan. Dari situlah nama Kue Thok kemudian lahir.

Kue Thok atau Kue Ku terbagi dalam dua bagian dalam pembuatannya. Bagian kulit sebagian besar dibuat dari adonan tepung beras ketan dan ubi jalar.

Sementara, bagian isi dibuat dari kacang hijau atau kacang tanah, serta gula, yang kemudian dihaluskan bersama.

Setelah diuleni, semua bahan dicetak dalam cetakan berbentuk kura-kura tadi. Kue Thok atau Kue Ku kemudian dikukus di atas selembar daun pisang hingga matang. (*)