JAKARTA - Karaage adalah ayam yang dibumbui dengan kecap asin, garam dan berbagai rempah-rempah, dibaluri dengan tepung pati, kemudian digoreng sampai renyah.
Bisa dibilang Karaage adalah ayam goreng versi Jepang, tetapi rasanya sangat berbeda.
Ada banyak variasi rasa lokal, contohnya: ayam nanban di Miyazaki, Karaage diselimuti dengan saus tartar.
Tebasaki di Nagoya, Karaage diselimuti dengan saus manis dan pedas.
Namun sebenarnya, Karaage merupakan salah satu teknik memasak yang terkenal di Jepang.
Biasanya teknik ini digunakan untuk mengolah ayam, ikan, atau bahan lainnya.
Seperti apa tekniknya?
Karaage muncul pada Zaman Heian di Jepang. Saat itu, masakan Jepang banyak menerima pengaruh dari masakan Tiongkok.
Selain karaage, berkembang juga Togashi (atau kue-kue asal Tiongkok, Karani, dan Natto).
Memasak ala Karaage
Karaage yang diucapkan dengan sebutan kah-rah-ah-ge merupakan teknik memasak ala Jepang, yaitu memasak dengan direndam dalam minyak panas yang banyak.
Sebelum digoreng, potongan ayam, daging, atau ikan, diberi bumbu rempah-rempah atau saus asin.
Bumbu yang biasanya digunakan adalah campuran kecap asin, bawang putih, dan jahe. Setelah dibumbui, daging dilapisi tepung terigu, kemudian digoreng dengan minyak panas yang banyak.
Hasil dari teknik ini adalah masakan yang gurih dan renyah.
Biasanya Karaage disajikan dengan saus Karaage, bisa juga diganti saus sambal atau saus tomat.
Berbeda dengan Tempura
Walaupun mirip, Karaage berbeda dengan tempura. Apa bedanya, ya?
Tempura merupakan cara menggoreng dengan minyak yang banyak, tetapi sebelumnya dicelupkan dalam adonan tempura.
Adonan ini terbuat dari campuran tepung terigu, telur ayam yang dikocok, dan air dingin (air es) yang diaduk menggunakan sumpit sampai rata.
Adonan inilah yang membedakan antara tempura dengan Karaage, bentuk akhirnya pun juga berbeda.
Hasil dari teknik ini adalah masakan yang gurih dan renyah. (*)