JAKARTA - Nepal meminta India untuk menghentikan perekrutan Gurkha ke dalam tentara India di bawah skema baru untuk kontrak militer yang lebih pendek sampai jelas apa yang akan terjadi pada mereka ketika mereka pensiun, seorang pembantu perdana menteri mengatakan pada hari Senin.
Sebuah perjanjian antara London, New Delhi, dan Kathmandu setelah kemerdekaan India dari pemerintahan kolonial pada tahun 1947 memungkinkan India dan Inggris untuk terus merekrut Gurkha, yang telah bertugas di tentara Inggris sejak 1815 di bawah kesepakatan yang dibuat dengan British East India Company.
Puluhan ribu Gurkha sekarang bertugas di tentara India, termasuk dalam operasi kontra-pemberontakan di wilayah Himalaya Kashmir dan negara bagian timur laut.
Pada bulan Juni, India meluncurkan kebijakan rekrutmen yang disebut Agnipath, atau "jalan api", yang ditujukan untuk mendaftarkan pria muda ke dalam militer dengan kontrak pendek empat tahun untuk menurunkan usia rata-rata dari 1,38 juta angkatan bersenjatanya yang kuat.
Tentara Gurkha secara historis bertugas lebih lama di tentara India dan Inggris.
Penasihat urusan luar negeri Perdana Menteri Nepal Sher Bahadur Deuba, Arun Subedi, mengatakan perekrutan Gurkha akan "ditahan untuk sementara waktu" karena partai-partai politik di Nepal membahas masa depan Gurkha setelah mereka pensiun.
"Nepal ingin memperjelas apakah skema Agnipath akan berlaku untuk perekrutan warga negara Nepal dan tentang nasib mereka setelah pensiun pada akhir empat tahun masa kerja," kata Subedi kepada Reuters.
Pekan lalu, juru bicara kementerian luar negeri India Arindam Bagchi mengatakan India telah merekrut tentara Gurkha ke tentara India untuk waktu yang lama dan berharap untuk terus merekrut mereka di bawah skema baru.
Protes kekerasan meletus di India pada Juni menyusul pengumuman skema tersebut, ketika ribuan pemuda menyerang gerbong kereta dan membakar ban. Mereka mengatakan skema itu akan merampas kesempatan mereka untuk berkarir permanen di militer.