JAKARTA - Cristiano Ronaldo menyelesaikan kepindahan ke klub Arab Saudi Al Nassr pada Jumat (30/12/2022) dalam kesepakatan yang merupakan momen penting bagi sepak bola Timur Tengah. Namun, kesepakatan ini akan membuat salah satu bintang terbesar Eropa tersebut menghilang dari panggung elit olah raga.
Al Nassr memposting gambar di media sosial dari lima kali Ballon d`Or memegang jersey tim setelah Ronaldo menandatangani kesepakatan hingga Juni 2025.
“Ini adalah penandatanganan yang tidak hanya akan menginspirasi klub kami untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar tetapi juga menginspirasi liga kami, bangsa kami dan generasi masa depan, anak laki-laki dan perempuan untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri,” tulis klub tersebut. Itu juga memberi Ronaldo yang berusia 37 tahun, bayaran besar pada kontrak terakhir dalam karirnya.
Laporan media mengklaim bintang Portugal itu bisa menghasilkan hingga $ 200 juta (Rp3,1 triliun) setahun dari kesepakatan itu, yang akan menjadikannya pemain sepak bola dengan bayaran tertinggi dalam sejarah. Ronaldo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia "bersemangat untuk mengalami liga sepak bola baru di negara yang berbeda."
“Saya beruntung telah memenangkan semua yang ingin saya menangkan di sepak bola Eropa dan merasa sekarang ini adalah saat yang tepat untuk berbagi pengalaman saya di Asia,” tambah sang penyerang, seperti dikutip The Ascociated Press, Sabtu (31/12/2022) pagi.
Penandatanganan tersebut merupakan dorongan besar bagi sepak bola Timur Tengah, namun uga akan memicu perdebatan tentang Arab Saudi yang menggunakan apa yang disebut "pencucian olah raga" untuk meningkatkan citra negara itu secara internasional. Dana kekayaan kedaulatan Arab Saudi memiliki tim Liga Premier Newcastle, dan negara tersebut sedang mempertimbangkan tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.
Ronaldo telah menjadi agen bebas setelah kontraknya diputus oleh Manchester United menyusul wawancara TV yang eksplosif dimana dia mengkritik manajer Erik ten Hag dan pemilik klub setelah berulang kali dicadangkan dan bahkan diskors sementara oleh klub.
Dia juga keluar dari Piala Dunia yang mengecewakan dimana dia dicadangkan di babak sistem gugur dan meninggalkan lapangan sambil menangis setelah Portugal kalah di perempat final dari Maroko. Dan setelah karir bertingkat yang membuatnya memenangkan Liga Champions bersama United dan Real Madrid, bersama dengan gelar liga dan piala di Inggris, Spanyol dan Italia, dia sekarang tampaknya akan melihat tahun-tahun terakhir karirnya jauh dari sorotan sepak bola top Eropa