JAKARTA - Paus Emeritus Benediktus XVI telah meninggal dunia di kediamannya di Vatikan di usia 95 tahun.
Tahta Suci mengumumkan berita itu dalam pernyataan singkat pada Sabtu (31/12/2022)pagi.
“Dengan duka cita saya menginformasikan kepada Anda bahwa Paus Emeritus, Benediktus XVI, meninggal dunia hari ini pukul 9:34 di Biara Mater Ecclesiae di Vatikan,” tulis Matteo Bruni, direktur Kantor Pers Tahta Suci. "Informasi lebih lanjut akan diberikan sesegera mungkin."
Vatikan menambahkan bahwa jenazah Paus Benediktus akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Roma mulai 2 Januari untuk memungkinkan "salam umat".
Rincian pemakaman diharapkan akan diumumkan pada hari Sabtu, demikian menurut laporan BBC.
Paus Fransiskus pertama kali mengungkapkan bahwa pendahulunya tidak sehat di Vatikan pada hari Rabu, 28 Desember 2022, ketika dia mengatakan bahwa Paus Benediktus "sakit parah", dan meminta "doa khusus" kepada hadirin untuk menghormatinya.
Vatikan kemudian mengonfirmasi bahwa kesehatan Paus Benediktus telah "memburuk karena usia," lapor NBC News.
Paus Benediktus melayani sebagai kepala Gereja Katolik di Kota Vatikan selama hampir delapan tahun, dimulai pada tahun 2005 setelah kematian Paus Yohanes Paulus II pada bulan April.
Mantan Kardinal Joseph Ratzinger, yang lahir di Jerman, berusia 78 tahun ketika dia menerima posisi itu, menjadikannya salah satu individu tertua yang diberi nama Paus.
Pada 2013, Paus Benediktus menjadi berita utama ketika dia tiba-tiba mengundurkan diri dari perannya, menjadi paus pertama yang melakukannya dalam hampir 600 tahun.
Paus Benediktus mengutip "usia lanjut" dalam pengumuman itu, mencatat bahwa "baik kekuatan pikiran maupun tubuh diperlukan" untuk memimpin Gereja.
"Saya sangat menyadari bahwa pelayanan ini, karena sifat spiritualnya yang esensial, harus dilakukan tidak hanya dengan kata-kata dan perbuatan, tetapi juga dengan doa dan penderitaan," katanya saat itu, menurut BBC.
Paus Benediktus mengadakan misa terakhirnya sebagai Paus pada Februari 2013 pada usia 85 tahun.
Berbicara di depan lebih dari 55.000 orang di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan, dia berterima kasih kepada para pendukung karena memahami keputusannya.
“Mencintai gereja juga berarti berani mengambil keputusan yang sulit,” ujarnya saat itu.
Namun, skandal pelecehan seksual anak membayangi kepausan Benediktus. Pada tahun 2009, dua laporan terpisah menggambarkan tingkat pelecehan di Gereja Irlandia, menurut BBC.
Benediktus memecat hampir 400 imam beberapa tahun kemudian.
Bulan Januari ini, sebuah laporan yang ditugaskan oleh gereja menetapkan bahwa Benediktus gagal mendisiplinkan para imam dalam setidaknya empat kasus pelecehan seksual selama masa jabatannya sebagai uskup agung Munich, Jerman.
Sedikitnya 497 korban, kebanyakan laki-laki muda, ditemukan telah dilecehkan antara tahun 1977 hingga 1982 — dan diyakini lebih banyak lagi yang belum dilaporkan.
Benediktus dituduh salah mengatur kasus pelecehan dan, setidaknya dalam beberapa kasus, tidak menghukum ulama yang terlibat dengan benar.
Mantan Paus membantah melakukan kesalahan dalam laporan tersebut, menurut NBC News.
(*)