• News

Replika Penjara Kritikus Rusia Dipajang di Pameran Belanda

Yati Maulana | Senin, 03/04/2023 05:05 WIB
Replika Penjara Kritikus Rusia Dipajang di Pameran Belanda Juru bicara Alexei Navalny Kira Yarmysh terlihat di replika sel penjara pemimpin oposisi Rusia dipamerkan di Kastil Loevestein, Belanda, 30 Maret 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Replika sel penjara berukuran dua kali tiga meter yang menahan kritikus Kremlin Alexei Navalny dipajang di Belanda pada hari Jumat sebagai bagian dari pameran berjudul "Dibungkam" tentang tahanan politik selama berabad-abad.

Navalny, tokoh oposisi terkemuka Rusia, hampir mati setelah diracun dengan agen saraf era Soviet saat berkampanye melawan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Agustus 2020. Film "Navalny", tentang serangan itu dan kesembuhannya

Di Jerman, memenangkan Oscar untuk film dokumenter fitur terbaik.

Sekembalinya ke Moskow pada tahun 2021, Navalny ditangkap dan ditahan di sel isolasi di sebuah koloni hukuman di mana dia menjalani hukuman sembilan tahun.

"Dia dilarang menelepon atau bertemu dengan keluarganya, atau siapa pun, sebenarnya, kecuali dari pengacaranya," kata juru bicara Navalny Kira Yarmysh, yang menghadiri pembukaan pameran di Museum Slot Loevestein.

Di tengah tindakan keras oleh otoritas Rusia terhadap oposisi, banyak sekutu Navalny yang paling menonjol meninggalkan Rusia daripada menghadapi pembatasan atau penjara di dalam negeri. Yarmysh telah masuk daftar hitam dan menghadapi kemungkinan dipenjara jika dia kembali.

Dia mengatakan kondisi penjara Navalny sangat keras, bahkan menurut standar pemerintahan otoriter.

Setelah berminggu-minggu demam di bulan Januari, dia tidak diizinkan menemui dokter pilihannya, kata Yarmysh. Selnya tidak memiliki ventilasi atau air hangat dan dia ditahan dalam isolasi untuk waktu yang lama tanpa ada cara untuk berolahraga, katanya.

"Saat ini dia berada di sel hukuman ... dan alasan mengapa mereka menempatkannya di sana misalnya, dia membuka kancing atas bajunya," katanya.

Navalny tidak diperbolehkan membawa barang-barang pribadi selain satu buku, mug, dan sikat gigi, tambahnya.

Ed Dumrese, direktur Museum Slot Loevestein, mengatakan kondisi para tahanan yang ditahan di sel kastil Belanda abad ke-14 di tepi sungai Maas yang berangin kemungkinan besar lebih baik daripada Navalny saat ini.

Pemikir Belanda Hugo de Groot dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di sana dan ditahan sampai dia melarikan diri pada tahun 1621 di dalam peti yang digunakan untuk membawakannya buku.

"Akan dingin, tapi dia bisa membaca sebanyak yang dia suka dan istri, anak, dan pembantunya ada bersamanya di dalam sel," kata Dumrese selama tur pameran, yang akan berlangsung hingga Februari 2024.