• Oase

Alasan Nabi Musa AS Meninggalkan Mesir

Rizki Ramadhani | Sabtu, 08/04/2023 06:16 WIB
Alasan Nabi Musa AS Meninggalkan Mesir Ilustrasi Firaun (foto:iqna)

Jakarta - Manusia pasti senang tinggal di lingkungan yang baik. Demikian juga perasaan yang sama jika berada di negara atau kerajaan yang pemimpinnya baik. Namun kali ini akan dikisahkan hal yang sebaliknya. Hamba Allah ini menghindar dari penguasa yang zalim dan melakukan banyak penindasan.

Musa `alaihissalam diasuh dan dipelihara sejak masih bayi oleh Asiah, istri Fir’aun. Beliau `alaihissalam dibesarkan bersama keluarga kerajaan Mesir lainnya. Ketika telah sempurna akal dan kedewasaannya, Allah ﷻ memberikan pengetahuan dan mengangkat beliau `alaihissalam sebagai nabi.

Meringkas kisah, pada suatu ketika, Musa `alaihissalam sedang berjalan di kota Memphis. Saat itu penduduk sedang beristirahat sehingga jalan-jalan sepi. Tiba-tiba beliau `alaihissalam melihat dua orang laki-laki yang sedang berkelahi. Yang satu berasal dari bani Israil dan yang lainnya dari bangsa Mesir.

Laki-laki bani Israil itu meminta bantuan beliau `alaihissalam untuk mengalahkan musuhnya. Musa `alaihissalam pun meninju orang tersebut. Beliau `alaihissalam bertujuan agar dapat menghentikan siksaan dan penghinaan orang pribumi tersebut. Namun ternyata, satu pukulan dari nabi yang terkenal kuat ini menyebabkan orang itu mati seketika.

Musa `alaihissalam pun menyesal dan beristighfar atas perbuatannya. Dalam surah (ke-28) Al-Qashash ayat 16 dijelaskan bahwa,

"Dia (Musa) berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku…"

Allah pun mengampuni Musa `alaihissalam disebabkan dosanya yang tanpa sengaja membunuh lelaki dari suku Qibthi tersebut.

Melanjutkan kisah, Musa `alaihissalam pun merasa khawatir jika peristiwa itu terungkap. Beliau `alaihissalam takut akan kezaliman Fir’aun. Hukum di Mesir kala itu bahwa membunuh warga pribumi dengan sebab apapun adalah kejahatan fatal. Terlebih jika pelakunya dari bani Israil.

Tiba-tiba orang yang dibantu kemarin berteriak meminta pertolongan Musa `alaihissalam kembali.

Singkat cerita, perkelahian pun bubar, beliau `alaihissalam tidak jadi membantu orang bani Israil tersebut dan meninggalkannya. Namun menjadi terungkap bahwa Musa `alaihissalam yang telah membunuh pada peristiwa yang lalu.

Orang Qibthi tersebut segera melaporkannya. Fir’aun menjadi bertambah murka kepada Musa `alaihissalam setelah mendengar penjelasan tersebut. Dirinya dan para pembesar negeri pun memutuskan akan membunuh Musa `alaihissalam. Maka, Fir’aun segera memerintahkan bala tentaranya untuk mencari dan memburu beliau `alaihissalam.

Pada saat yang sama, datanglah seorang laki-laki dari ujung kota dengan tergesa-gesa. Dia memberitahukan Musa `alaihissalam tentang rencana untuk membunuhnya. Juga menasihati agar segera meninggalkan Mesir.

Musa `alaihissalam pun terkejut mendengar berita tersebut. Sekarang tidak ada pilihan lain. Beliau `alaihissalam segera meninggalkan Mesir dengan penuh rasa takut dan kekhawatiran akan tertangkap. Musa `alaihissalam hanya bersandar kepada Allah ﷻ Yang Maha melindungi. Beliau `alaihissalam berdoa agar Allah ﷻ menyelamatkannya dari orang-orang yang zalim itu.

Semoga kita bisa meraih berbagai mutiara faedah dari kisah ini.  (Kontributor :Dicky Dewata)