• Oase

Makar Kaum yang Zalim Kepada Nabi Utusan Allah SWT

Rizki Ramadhani | Sabtu, 13/05/2023 23:02 WIB
Makar Kaum yang Zalim Kepada Nabi Utusan Allah SWT Ilustrasi kaligrafi (foto:nuonline)

Jakarta - Allah Subhanahu wa ta’ala banyak mengutus para nabi kepada bani Israil. Para nabi yang diutus kepada kaum ini banyak yang didustakan, diingkari, diganggu, bahkan dimusuhi dan dibunuh.

Allah Azza wa Jalla mengutus nabi Isa `alaihissalam sebagai nabi terakhir untuk bani Israil. Seperti banyak nabi sebelumnya, nabi Isa `alaihissalam juga diperlakuan sama oleh bani Israil.

Sebagaimana yang kita ketahui, raja Damaskus murka setelah mendengar berbagai hasutan dan fitnah dari bani Israil. Sang raja pun menetapkan status nabi Isa `alaihissalam menjadi orang berbahaya yang dicari pemerintahan imperial Romawi.

Wakil raja yang berada di al-Quds pun langsung berangkat bersama sekelompok bani Israil. Mereka menuju rumah yang sedang ditempati oleh putera Maryam bersama kaum al-Hawariyyun. Tujuan mereka untuk menangkap nabi yang mulia ini.

Kemudian para prajurit kerajaan mengepung rumah tersebut. Mereka merasa yakin dapat menangkapnya. Bahkan sesuai rencana bani Israil selanjutnya, beliau `alaihissalam akan disalib dan disiksa hingga meninggal.

Rencana pembunuhan tersebut bukan saja pembunuhan fisik, namun juga pembunuhan karakter terhadap nabi Isa `alaihissalam. Upaya bani Israil menghentikan dakwah risalah Ilahi. Yang menguntungkan bagi raja Damaskus pada situasi penjajahan imperial Romawi di negeri al-Quds.

Selanjutnya, Allah ﷻ menyelamatkan nabi Isa `alaihissalam dari sergapan mereka. Allah Azza wa Jalla mengangkat beliau `alaihissalam dari atap rumah tersebut ke langit. Kemudian Allah ﷻ memiripkan rupa seorang lelaki yang ada di dalam rumah tersebut dengan nabi Isa `alaihissalam.

Hal tersebut merupakan balasan dari Allah ﷻ terhadap tipu daya mereka. Allah ﷻ menyelamatkan hamba utusan-Nya dan mengangkatnya dari hadapan mereka ke langit, serta meninggalkan mereka bergelimang dalam kesesatan.

Para pengepung pun akhirnya masuk ke dalam rumah itu dalam kegelapan malam. Mereka menduga lelaki yang telah dimiripkan rupanya tersebut sebagai nabi Isa `alaihissalam. Mereka menangkapnya, selanjutnya dihinakan serta disalib.

Dituturkan pula ada yang meletakkan rangkaian duri di atas kepalanya sebagai mahkota kehinaan. Bahkan dirinya diharuskan membawa kayu penyalibannya menuju puncak bukit dalam kondisi terbelenggu. Kaum yang zalim ini menduga telah berhasil mencapai sasarannya. Mereka merasa telah membunuh nabi Isa `alaihissalam putera Maryam. Bani Israil berpikir telah menistakan utusan Allah ﷻ.

Al-Qur’an mengabadikan perkataan mereka selanjutnya dalam surah (ke-4) An-Nisa ayat 157,“Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, utusan Allah.” Namun, Allah ﷻ membantah persangkaan mereka ini pada lanjutan ayat yang sama,

Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya. Akan tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa.”

Semoga Allah ﷻ mengokohkan akidah kaum muslim di atas kebenaran. (Kontributor : Dicky Dewata)