Ilustrasi (foto:narmadi)
Jakarta - Sejak zaman nabi Musa `alaihissalam, bani Israil senantiasa menunjukkan sikap melampaui batas. Mereka dikenal sebagai kaum yang sombong dan pembangkang. Kaum ini sering kali mengingkari nikmat Allah Subhanahu wa ta’ala serta mempermainkan perintah serta larangan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Telah menjadi polemik beberapa kalangan mengenai kisah sebenarnya yang terjadi kepada nabi Isa `alaihissalam. Adapun akidah kaum muslim sebagaimana yang telah diberitakan dalam Al-Qur’an dan hadis sahih atas peristiwa yang sebenarnya.
Allah ﷻ menjelaskan bahwa nabi Isa `alaihissalam diselamatkan dari makar bani Israil. Beliau `alaihissalam diangkat ke langit oleh Allah, kemudian seseorang diserupakan wajahnya dengan putera Maryam. Sehingga orang tersebutlah yang ditangkap, kemudian disalib dan akhirnya dibunuh.
Ada beberapa riwayat dalam penafsiran siapa yang diserupakan tersebut. Beberapa kalangan meriwayatkan bahwa Allah ﷻ menyerupakan pemimpin mereka dengan nabi Isa bin Maryam. Oleh karena itu, mereka akhirnya membunuh dan menyalib pemimpinnya itu sendiri. Ini merupakan sebesar-besar makar yang Allah ﷻ berikan kepada bani Israil dan pihak yang membantunya.
Ada pula kisah yang selama ini paling berkembang dan diajarkan di banyak sekolah. Riwayat kisah ini mengutip dari Injil Barnabas sebagaimana yang dituturkan oleh Sayyid Qutb, dan Abu Ja’far al-Tabari dalam Jami’ al-Bayan`an Ta`wil Ay al-Qur`an. Dikisahkan bahwa setelah nabi Isa `alaihissalam mengetahui adanya keinginan bani Israil dan keputusan raja Damaskus untuk membunuh dan menyalibnya, maka beliau `alaihissalam bersama murid-muridnya (yang terkenal kesetiaannya membela putra Maryam ini disebut al-Hawariyyun), berusaha untuk menghindar dari tipu daya tersebut.
Nabi yang sangat bersahaja ini dimusuhi oleh kaumnya sendiri, bani Israil. Juga adanya sikap permusuhan dari raja Damaskus yang menguasai seluruh pemerintahan imperial Romawi, termasuk di Al-Nushrah. Wilayah ini disebut juga Nashirah atau Nazareth. (Dari tempat tinggal nabi Isa `alaihissalam ini pula dinisbahkan al-Nashara atau Nasrani).
Selain itu, salah satu murid sekaligus pengikut dan pembela setia nabi Isa `alaihissalam berkhianat. Penghianat yang bernama Yahuza atau disebut juga Yauza Askharyuth, lebih dikenal Yudas Iskariot ini bagaikan mata-mata yang menjadi musuh dalam selimut.
Dia pula yang menunjukan tempat persembunyian nabi yang mulia bersama para hawari lainnya. Sang penghianat ini rida bekerja sama dengan golongan yang berusaha menistakan agama. Dia sudi menghianati dan menjerumuskan nabi Isa `alaihissalam dan para hawari lainnya.
Namun tujuan ini tidaklah mungkin tercapai, karena Allah ﷻ senantiasa menjaga kemuliaan mereka dan agama yang haq. Adapun yang sebenarnya, sang penghianat ini telah mencampakan dirinya dalam kehinaan, hanya demi menerima upah 30 dirham.
Allah ﷻ pun membongkar konspirasi yang dilakukan oleh para musuh-Nya. Ketika bani Israil dibantu pasukan Romawi masuk ke tempat persembunyian tersebut, maka Allah ﷻ menyerupakan wajah sang penghianat ini dengan nabi Isa `alaihissalam. Maka sang penghianat tersebut yang ditangkap. Mereka menduga bahwa dia adalah nabi Isa `alaihissalam putera Maryam. Setelah itu mereka membunuh dan menyalibnya.
Sedangkan nabi Isa `alaihissalam telah diangkat ke langit oleh Allah ﷻ. Nabi terakhir yang diutus kepada bani Israil ini dan pengikutnya diselamatkan dari makar mereka.
Semoga Allah ﷻ senantiasa melindungi kaum muslim dari semua makar mereka. (Kontributor : Dicky Dewata)