Jakarta - Islam menuntut umatnya memiliki akidah yang benar dalam beragama. Dengannya maka ibadah yang dilakukan bisa menjadi baik dan bernilai pahala.
Telah disebutkan beberapa riwayat tentang siapa orang yang diserupakan dengan nabi Isa `alaihissalam. Namun ada pula kisah berbeda lainnya. Dijelaskan dalam tafsir Ibnu katsir, dalam keadaan rumah perlindungan mereka sudah dikepung, nabi Isa `alaihissalam menanyakan kepada murid-muridnya (al-Hawariyyun) tentang siapa yang bersedia diserupakan wajahnya seperti wajah beliau `alaihissalam.
Dan nabi yang tergolong ‘ulul azmi ini menjanjikan surga bagi siapa yang bersedia. Maka, salah seorang pemuda diantara mereka menyatakan kesediaannya. Kemudian Allah ﷻ serupakan dengan wajah nabi Isa ‘alaihissalam.
Setelah itu, nabi Isa `alaihissalam tertidur dan diangkat Allah ﷻ ke langit dari rumah tersebut dalam keadaan demikian. Tatkala para murid beliau keluar dari rumah itu, bani Israil yang telah mengepung sejak sore menangkap dan menyalib lelaki yang telah mendapatkan janji surga tersebut.
Ada pula yang mengisahkan bahwa Allah ﷻ menjadikan wajah para sahabat nabi Isa `alaihissalam ini mirip dengan nabi yang mulia ini. Sehingga ketika para pengepung rumah tersebut masuk, mereka bermaksud menemui putera Maryam dan para sahabatnya. Namun yang terjadi, mereka tidak tahu mana nabi Isa `alaihissalam yang sesungguhnya.
Dari semua riwayat yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa adanya seseorang yang diserupakan ini menyebabkan adanya perbedaan pendapat. Ada yang merasa pasti bahwa nabi Isa `alaihissalam dibunuh. Namun ada juga yang meragukan siapa sebenarnya sosok lelaki yang dibunuh tersebut, mungkin saja benar beliau `alaihissalam atau bisa juga yang lainnya. Yang terakhir menyatakan tidak mungkin nabi Isa `alaihissalam yang dibunuh.
Demikianlah manusia saling berselisih pemahaman dalam hal ini. Sehingga banyak yang hanya mengikuti persangkaan belaka. Ini disebabkan karena tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu.
Sungguh, Allah ﷻ Yang Maha Mengetahui. Kepada-Nya manusia mengembalikan segala urusan. Dari-Nya pula manusia mendapat pengetahuan. Ilmu Allah Maha Luas dan tidak terbatas.
Allah ﷻ berfirman dalam surah (ke-22) Al-Hajj ayat 70,“Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi?”
Karena itu, kita kembalikan kepada firman Allah ﷻ. Al-Qur’an menerangkan peristiwa yang sebenarnya dalam surah (ke-4) An-Nisa ayat 157,"…Mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa…”
Kaum muslimin berkeyakinan bahwa nabi Isa `alaihissalam belum wafat. Beliau `alaihissalam diangkat Allah ﷻ di sisi-Nya, ruh dan jasad. Beliau `alaihissalam hidup di langit dan akan turun menjelang kiamat nanti. Demikianlah Allah ﷻ memberikan pengajaran akidah tentang Al-Masih Isa `alaihissalam putera Maryam (Yesus putera Maria). Nabi yang mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi.
Sehingga kaum muslim tidak lagi bimbang dengan persangkaan nabi Isa `alaihissalam disalib. Juga tidak terseret persangkaan lainnya, yang tidak mengakuinya sebagai nabi atau mesias.
Bahkan kaum muslim jauh dari persangkaan bahwa nabi Isa `alaihissalam telah mengalami penghinaan dengan dibentangkan kedua kaki dan kedua tangan beliau `alaihissalam, kemudian dipakukan pada kayu salib. Untuk selanjutnya putera Maryam ini dibunuh sebagai penebusan dosa bani Adam dan sebagai pahlawan manusia.
Semoga kita senantiasa diberi hidayah di atas akidah yang lurus. (Kontributor : Dicky Dewata)