JAKARTA - Kawasan Beach City International Stadium di Taman Impian Jaya Ancol memiliki berbagai sarana pemantik minat generasi muda Indonesia untuk betah berwisata di kawasan itu.
"Sarana wisata yang kami siapkan di antaranya olah raga layang-layang, jetski, perahu karet, sepeda listrik, hingga mobil listrik. Tujuannya, agar para pengunjung bisa beradu ketangkasan bersama anggota keluarga, terutama anak-anak," kata staf pengelola kawasan Beach City International Stadium David Constantine kepada wartawan di Jakarta Utara, Rabu (17/5/203).
David mengatakan olahraga layang-layang bisa diikuti setiap Ahad, dengan bimbingan instruktur ahli dari Asosiasi Penerbang Layang-Layang Indonesia Jakarta (Jak Kite Flyer Indonesia Associations).
Bermain layang-layang di lokasi itu membutuhkan bimbingan karena tidak semua bisa menerbangkan layang-layang jenis Nasa yang dipergunakan untuk berolah raga di sini.
Ketua Asosiasi Jak Kite Flyer Indonesia Rachmad Nugroho mengungkapkan, kesulitan menerbangkan tersebut terletak pada ukuran layang-layang yang besar yakni tiga hingga lima meter.
Jadi, karena alasan keamanan, pihaknya mesti mendampingi pengunjung yang berminat memainkan olahraga layang-layang itu.
"Kami tidak sewakan. Jadi, boleh pengunjung kalau berminat ikut berolah raga. Tidak semuanya bisa, karena alasan `safety` (keamanan dan keselamatan)," kata Nugroho.
Terlebih lagi, lanjutnya, cukup berat sehingga tidak semua orang bisa. "Harus belajar dulu," lanjut pria berusia 72 tahun itu.
Seluruh layang-layang berbahan dasar kain ringan anti air (rip-stop). Jenis bahan ini memang sulit dicari di Indonesia.
Untuk mendapatkannya, pihaknya membeli dari luar negeri lewat jasa titip
Adapun bentuknya bermacam-macam seperti gambar monyet dan kuda laut serta memiliki mekanisme pengendalian menggunakan dua tangan.
"Selain itu, ada juga yang dibuat sendiri. Waktu pembuatan sekitar dua mingguan," kata Nugroho.Nugroho juga mengaku, saat bermain layang-layang itu cukup sulit.
"Kedua tangan mesti terus aktif bergerak supaya terbangnya stabil," katanya.
Salah seorang pengunjung Ancol, Rifqi Ibnu mengaku cukup sulit mengendalikan layang-layang agar tetap terbang dengan stabil.
Dia sampai harus berulang kali menjejak tanah karena tubuhnya sampai ikut terangkat.
Saat menerbangkan layang-layang itu, Rifqi didampingi salah seorang anggota Jak Kite Flyer Indonesia Association bernama Erik Saputra (61).
Erik mengatakan bermain layang-layang untuk olah raga biasanya tidak bisa cukup sekali-dua kali coba. Minimal sepuluh kali, baru terbiasa.
Pria paruh baya ini sendiri mengaku sudah hobi bermain layang-layang sejak kecil.