JAKARTA - Cegah pola pengasuhan tidak layak terhadap anak usia dini demi membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang sehat dan berdaya saing di masa depan.
"Upaya membangun SDM nasional yang berdaya saing harus dimulai sejak usia dini melalui penanaman nilai, perilaku dengan pola asuh yang baik mulai di lingkungan keluarga," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat keterangan tertulisnya, Kamis (9/11).
Berdasarkan catatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan angka perkawinan anak masih terbilang tinggi pada angka 8% dan 3,73% bayi di bawah lima tahun (balita) masih mendapatkan pengasuhan tidak layak.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 mencatat persentase balita stunting nasional adalah 21,6%.
Menurut Lestari, mewujudkan pola pengasuhan yang layak sejak usia dini merupakan langkah strategis bagi keberlangsungan pembangunan SDM nasional.
Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat keluarga sebagai bagian terkecil dari komunitas di masyarakat harus mendapatkan perhatian lebih pada setiap program yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Di era disrupsi saat ini, menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni sebagai pembelajar untuk menyikapi berbagai perubahan yang terjadi.
Rerie sangat berharap, bangsa Indonesia mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya dari sisi kualitas SDM dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan dalam upaya memperkokoh fondasi dalam proses pembangunan nasional.
Untuk mewujudkan hal tersebut, tegas Rerie, para pemangku kepentingan dan masyarakat harus bahu membahu untuk bergerak bersama mewujudkan proses pembangunan yang berkelanjutan menuju Indonesia yang lebih baik