JAKARTA - Survei terbaru yang dirilis Center for Strategic and International Studies (CSIS), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunjukkan peningkatan suara yang signifikan, melesat melebihi PKB, NasDem, dan mendekati Golkar.
Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf, menyambut hasil tersebut dengan syukur. Kata dia, PKS telah konsisten dalam peran oposisinya.
Di sisi lain, menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas PKS naik.
"Pertama, konsistensi PKS dalam menjalankan peran oposisi dan menyuarakan aspirasi rakyat. Kedua, suara lantang PKS di DPR dalam menolak berbagai kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Ketiga, dukungan PKS kepada Anies Baswedan yang semakin meningkat," jelas Almuzammil kepada wartawan, Kamis (28/12).
Co-Captain Timnas Amin ini menekankan, jejak konsistensi PKS dalam mendukung Anies Baswedan sejak Pilgub Jakarta dan sejak awal Pencapresan Anies yang belum mendapat dukungan penuh.
"Suara dan sikap tegas PKS di DPR, terutama terkait penolakan RUU omnibuslaw, RUU IKN, dan RUU Kesehatan yang menghapuskan mandatory spending lima persen dari APBN." jelasnya.
Anggota DPR dapil Lampung ini menambahkan, sikap terbaru PKS di DPR juga tercermin dalam penolakan terhadap perubahan RUU Daerah Khusus Jakarta yang akan menunjuk Gubernur Jakarta oleh Presiden.
Al Muzammil Yusuf menyatakan dugaannya bahwa sikap-sikap tersebut ditangkap oleh publik dan sebagian mereka tertarik untuk mendukung PKS.
"Alhamdulillah, semoga akan lebih baik pada Pemilu Feb 2024 nanti. Mohon doa dan dukungan publik," ujar Al Muzammil Yusuf.
Sebagai informasi, Dalam survei yang digelar CSIS pada 13-18 Desember 2023, Golkar (11,9 persen), PKS (11,8 persen), dan PKB (9,2 persen). Elektabilitas PDIP masih teratas dengan 16,4 persen. Menempel ketat di belakangnya, Partai Gerindra dengan 14,6 persen.