• News

Para Aktivis Pro-Palestina Serukan Gencatan Senjata di Gaza pada Malam Tahun Baru

Tri Umardini | Senin, 01/01/2024 05:01 WIB
Para Aktivis Pro-Palestina Serukan Gencatan Senjata di Gaza pada Malam Tahun Baru Petugas medis sedang mengangkut korban luka ke Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, setelah serangan Israel pada 3 Desember 2023. (FOTO: GETTY IMAGE)

JAKARTA - Para aktivis telah meluncurkan kampanye global yang meminta masyarakat untuk mengubah hitungan mundur Tahun Baru di negara mereka menjadi hitungan mundur gencatan senjata di Gaza, yang telah mengalami pemboman Israel sejak 7 Oktober 2023.

“Malam Tahun Baru adalah momen perayaan di seluruh dunia, dan kesempatan untuk menciptakan resolusi demi masa depan yang lebih cerah. Dengan hampir 30.000 warga sipil tewas, termasuk lebih dari 10.000 anak-anak, satu-satunya resolusi Tahun Baru kami adalah menyerukan gencatan senjata permanen,” kata Countdown2Ceasefire, sebuah kampanye akar rumput yang berbasis di London, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (28/12/2023).

“Tujuan kami adalah mengubah hitungan mundur Tahun Baru yang tradisional menjadi hitungan mundur yang berpengaruh dan bergema untuk gencatan senjata permanen di Gaza.”

Sejauh ini kampanye tersebut telah berhasil diterima oleh para aktivis di lebih dari 30 negara, termasuk Swiss, Turki, Malaysia, Australia, Tanzania, Meksiko dan Jerman, menurut penyelenggara.

Menjelang tahun baru, acara lokal yang menyerukan gencatan senjata ini akan disiarkan langsung di platform media sosial Countdown2ceasefire.

“Gencatan senjata permanen adalah langkah pertama untuk mengakhiri situasi menyedihkan saat ini dan langkah nyata menuju masa depan di mana masyarakat yang trauma dapat membangun kembali dan pulih,” kata Bushra Mohammad, juru bicara kampanye, dalam sebuah pernyataan.

Serangan militer brutal Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 21.500 orang dan melukai lebih dari 55.000 lainnya yang memicu kemarahan global, dengan pengunjuk rasa di seluruh dunia menyerukan gencatan senjata.

Banyak juga yang menyatakan kekecewaan mereka terhadap politisi dan negara-negara yang memveto atau abstain dalam pemungutan suara untuk gencatan senjata di PBB.

Organisasi hak asasi manusia termasuk Human Rights Watch, Amnesty International dan Doctors Without Borders juga mengecam negara-negara yang memveto gencatan senjata, dan memperingatkan bahwa hal ini akan mengakibatkan bencana kemanusiaan.

Pada hari Sabtu (29/12/2023), Program Pangan Dunia memperingatkan bahwa mereka berpacu dengan waktu untuk mencegah kelaparan bagi jutaan orang di Gaza.

“Hanya gencatan senjata jangka panjang dan akses kemanusiaan tanpa hambatan yang dapat mengakhiri hal ini,” tulis badan PBB tersebut di X.

Israel menolak menghentikan pemboman yang telah menghancurkan lebih dari 70 persen rumah di Gaza dan membuat lebih dari 90 persen dari 2,3 juta penduduk di wilayah kantong itu mengungsi.

Countdown2Ceasefire menunjukkan bagaimana kekuatan masyarakat dapat membuat perbedaan.

“Memasuki tahun 2024, kami menantikan tahun dimana resolusi Tahun Baru kami, yaitu gencatan senjata permanen di Gaza, terpenuhi.” (*)